Tuesday, December 8, 2015

MAKASSAR'TA TIDAK RANTASA

Gambar terkait

MEWUJUDKAN GERAKAN MAKASSAR'TA  TIDAK RANTASA (MTR) MELALUI
REVITALISASI LORONG 309 DI RW.02 KELURAHAN MATTOANGING
 KECAMATAN MARISO KOTA MAKASSAR

Mardiah



Pemerintah Kota Makassar melalui "Gerakan Makassar'Ta Tidak Rantasa" dicanankan pada hari Ahad, 15 Juni 2014. Program ini merupakan gerakan rekonstruksi moral terutama berkaitan dengan sampah, sehingga mereka merasa malu kalau tidak menjaga kebersihan. Makna 'rantasa' artinya jorok atau kotor. Sesungguhnya kata tersebut  membangkitkan 'siri' napacce (perasaan malu dan  saling membantu) orang Bugis-Makassar. Gerakan ini perlu diapresiasi dan didukung penuh serta berupaya bersama menggalakkan program ini yang bukan sekadar wacana dan kerja yang setengah hati.

Makna merevitalisasi itu sendiri dalam Kamus Bahasa Indonesia(2008:1302) adalah membuat agar lebih hidup dan lebih giat kembali. Revitalisasi bisa berarti proses, cara atau perbuatan untuk menghidupkan atau menggiatkan kembali berbagai program apapun. Secara umum revitalisasi merupakan usaha untuk menjadikan sesuatu itu menjadi penting dan sangat dibutuhkan. Dengan demikian revitalisasi lorong bermakna program atau proses menggiatkan kembali warga membedah lorong, sehingga tercipta lorong yang bersih, indah, asri, serta mampu mengolah sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
Lorong 309 RW.02  merupakan salah satu lorong yang terletak di Kelurahan Mattoangin Kecamatan Mariso Kota Makassar, Luas wiLyah sekitar 154 meter, dihuni oleh 189 jiwa dalam 58 kepala keluarga (KK) yang bermukim pada 46 rumah. (sumber:Data Kelurahan Mattoangin, 2015).


Gerakan Makassar'Ta Tidak Rantasa disambut antusias oleh warga lorong pada kegiatan bedah lorong yang diprakarsai oleh salah satu peserta LATPIM IV Angkatan XVII Pemerintah Kota Makassar (Pahararuddin.A, S.Sos), didukung oleh Mentor (Kepala Kelurahan Mattoangin), dan stakeholder lainnya. Untuk mempertahankan  kesinambungan kebersihan dan keindahan lorong tersebut dibentuk organisasi lorong "Sipakainga" artinya saling mengingatkan. Selain itu, untuk memajukan aktivitas lorong dibentuk pula kegiatan arisan warga lorong. Sebagian dana tersebut dialokasikan untuk kegiatan pemeliharaan lorong.


KEGIATAN KERJA BAKTI



 




 







PENGADAAN GALON UNTUK PEMBUATAN
 TEMPAT SAMPAH BASAH DAN KERING 






BANTUAN TANAMAN HIAS
 DINAS PERTANAMAN KOTA MAKASSAR 




Penyerahan Tanaman Hias oleh Camat Mariso kepada Ketua Organisasi "Sipakainga"

Arahan Camat Mariso Bapak Drs, Hasan Sulaeman didamping oleh
Lurah  Mattoanging Bapak Fahyuddin, AP,M.H 

SOSIALISASI CARA MEMILAH
SAMPAH BASAH DAN KERING
 OLEH DIREKTUR BANK SAMPAH KELURAHAN MATTOANGIN
 ( ALFINA SUSANTI ALI )








DESKRIPSI LORONG 309 RW.02 KELURAHAN MATTOANGIN
KECAMATAN MARISO SETELAH KEGIATAN REVITALISASI
 LORONG MENUJU MAKASSARTA’ TIDAK RANTASA


SUASANA DI MALAM HARI






SUASANA DI SIANG HARI

Revormer (Paharuddin, S.Sos)






KOMITMEN WARGA MEMPERTAHANKAN

KEINDAHAN LORONG







MARI MENJAGA KEBERSIHAN KARENA
KEBERSIHAN ADALAH SEBAHAGIAN DARI IMAN

TERIMA KASIH ATAS SEGALA PARTISIPASINYA


4 comments:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. Tidak rantassa jgn sebatas sampah, iklan, baliho, spanduk yg terpasang asalan, pedagang di trotoar utk pelestarian nampak rantassa tong

    ReplyDelete
  3. Salut. betul sekali. Mari mewujudkan itu minimal memulai dari diri kita sendiri.


    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete