MEWUJUDKAN GERAKAN MAKASSAR'TA TIDAK RANTASA (MTR) MELALUI
REVITALISASI LORONG 309 DI RW.02 KELURAHAN MATTOANGING
KECAMATAN MARISO KOTA MAKASSAR
Mardiah
Pemerintah Kota Makassar melalui "Gerakan
Makassar'Ta Tidak Rantasa" dicanankan pada hari Ahad, 15 Juni 2014.
Program ini merupakan gerakan rekonstruksi moral terutama berkaitan dengan
sampah, sehingga mereka merasa malu kalau tidak menjaga kebersihan. Makna 'rantasa'
artinya jorok atau kotor. Sesungguhnya kata tersebut membangkitkan 'siri'
napacce (perasaan malu dan saling membantu) orang
Bugis-Makassar. Gerakan ini perlu diapresiasi dan didukung penuh serta berupaya
bersama menggalakkan program ini yang bukan sekadar wacana dan kerja yang
setengah hati.
Makna merevitalisasi itu sendiri
dalam Kamus Bahasa Indonesia(2008:1302) adalah membuat agar lebih hidup dan
lebih giat kembali. Revitalisasi bisa berarti proses, cara atau
perbuatan untuk menghidupkan atau menggiatkan kembali berbagai program apapun.
Secara umum revitalisasi merupakan usaha untuk menjadikan sesuatu itu menjadi
penting dan sangat dibutuhkan. Dengan demikian revitalisasi lorong
bermakna program atau proses menggiatkan kembali warga membedah lorong,
sehingga tercipta lorong yang bersih, indah, asri, serta mampu mengolah sampah
menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
Lorong 309 RW.02 merupakan salah satu
lorong yang terletak di Kelurahan Mattoangin Kecamatan Mariso Kota Makassar,
Luas wiLyah sekitar 154 meter, dihuni oleh 189 jiwa dalam 58 kepala keluarga
(KK) yang bermukim pada 46 rumah. (sumber:Data Kelurahan Mattoangin,
2015).
Gerakan Makassar'Ta Tidak Rantasa
disambut antusias oleh warga lorong pada kegiatan bedah lorong yang diprakarsai
oleh salah satu peserta LATPIM IV Angkatan XVII Pemerintah Kota Makassar (Pahararuddin.A,
S.Sos), didukung oleh Mentor (Kepala Kelurahan Mattoangin), dan
stakeholder lainnya. Untuk mempertahankan kesinambungan kebersihan dan
keindahan lorong tersebut dibentuk organisasi lorong "Sipakainga" artinya
saling mengingatkan. Selain itu, untuk memajukan aktivitas lorong dibentuk pula
kegiatan arisan warga lorong. Sebagian dana tersebut dialokasikan untuk
kegiatan pemeliharaan lorong.
KEGIATAN KERJA BAKTI
PENGADAAN GALON
UNTUK PEMBUATAN
TEMPAT SAMPAH BASAH DAN KERING
BANTUAN TANAMAN HIAS
DINAS PERTANAMAN KOTA
MAKASSAR
Penyerahan Tanaman Hias oleh Camat Mariso kepada Ketua Organisasi "Sipakainga" |
Arahan Camat Mariso Bapak Drs, Hasan Sulaeman didamping oleh Lurah Mattoanging Bapak Fahyuddin, AP,M.H |
SOSIALISASI
CARA MEMILAH
SAMPAH BASAH DAN KERING
OLEH DIREKTUR BANK SAMPAH KELURAHAN MATTOANGIN
( ALFINA SUSANTI ALI )
DESKRIPSI LORONG 309 RW.02 KELURAHAN MATTOANGIN
KECAMATAN MARISO SETELAH KEGIATAN
REVITALISASI
LORONG MENUJU MAKASSARTA’ TIDAK RANTASA
SUASANA
DI MALAM HARI
SUASANA DI SIANG HARI
Revormer (Paharuddin, S.Sos) |
KOMITMEN WARGA MEMPERTAHANKAN
KEINDAHAN
LORONG
MARI MENJAGA KEBERSIHAN KARENA
KEBERSIHAN ADALAH SEBAHAGIAN DARI IMAN
TERIMA KASIH
ATAS SEGALA PARTISIPASINYA
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteTidak rantassa jgn sebatas sampah, iklan, baliho, spanduk yg terpasang asalan, pedagang di trotoar utk pelestarian nampak rantassa tong
ReplyDeleteSalut. betul sekali. Mari mewujudkan itu minimal memulai dari diri kita sendiri.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete