Keluarga sakinah adalah idaman setiap manusia, tetapi tidak jarang dari mereka menemukan jalan buntu, baik yang bercukupan secara material maupun yang berkekurangan. Keluarga sakinah dapat digapai dengan cinta. Bukan hanya sekadar cinta kepada pasangan, tetapi cinta yang dibangun atas dasar pondasi cinta kepada Sang Khalik.
Cinta bukanlah dari kata-kata semata, namun segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan. Tangisan bukanlah pengobat cinta karena ia tidak mengerti perjalanan hati nurani.
Allah Swt. berfirman dalam Surah Annisa: 19 sebagai berikut:
"Dan pergaulilah istri-istri kalian dengan baik. Kemudian bila kalian tidak menyukai mereka, maka bersabarlah karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menyediakan padanya kebaikan yang banyak".
Selain itu dalam HR. Maisarah bin Ali dan dari Ar-Rafi' dan Abu Sa'id Al Khudzri dinyatakan bahwa barang siapa menggembirakan hati istri, maka seakan-akan menangis takut kepada Allah. Barang siapa menangis takut kepada Allah, maka Allah mengharamkan tubuhnya dari api neraka. Sesungguhnya ketika suami-istri saling memperhatikan, maka Allah memperhatikan mereka berdua dengan penuh rahmat. Manakalah suami merengkuh telapak tangan istri (diremas-remas), maka bergugurlah dosa-dosa suami-istri itu dari sela-sela jarinya.
Terima kasih ya Allah, Engkau takdirikan dirinya untuk hamba-Mu.
Terima kasih ya Allah untuk pendamping hidup yang Kau titipkan.
Lindungi dirinya agar dia selalu membimbing pada kebaikan.
Ketulusanmu bukan sekadar kata-kata. Layaknya suami siaga, kau selalu memberikan segala yang terbaik yang kau bisa.
Lindungi keluarga kami ya Allah. Semoga tetap menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah.